Persiapan pernikahan

By Raudhatus Syifa - 20.36


Aneh membaca judulnya jika kalian tau aku masih lajang dan belum ada tanda-tanda calon yang mendekat. Tapi, ini yang sedang aku lakukan saat ini; mempersiapkan pernikahan.
Ada dan belum ada calon, siap dan tidak siap menikah, pernikahan harus tetap disiapkan.
Jodoh kan rahasia Allah, tidak bisa ditebak kapan datangnya. Jadi aku harus mempersiapkannya mulai sekarang, agar nanti tidak panik ketika dia tiba-tiba datang.
Pernikahan tidak hanya menyatukan dua insan, tidak hanya menyatukan dua keluarga besar, tidak hanya kata Sah antara pihak pria dan penghulu yang disaksikan beberapa saksi, dan tidak hanya pagelaran acara megah dengan mengundang banyak pihak.
Tapi pernikahan juga tentang kesiapan diri masing-masing. Sudahkah mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain? Sudahkah mencintaiNya sebelum mencintai makhlukNya? Sudahkah mencari ilmu tentang pernikahan?

Kata mereka yang berpengalaman, menikah seperti menciptakan buku baru, jauh berbeda dengan apa yang kita alami sebelumnya. Keseharian dirikita yang sebenarnya dari bangun tidur sampai tidur lagi akan disaksikan dengan pasangan kita, obrolan yang muncul diantara suami dan istri tidak hanya tentang kesibukan sehari-sehari tapi segala hal akan diobrolin mulai dari yang kurang penting sampai yang penting dan bahkan urgent, mulai dari yang kocak sampai yang serius, mulai dari cerita masa lalu sampai masa depan. Karakter asli masing-masing akan terbongkar saat hidup berdua.

Karena itu, mempersiapkan diri kita sendiri untuk menikah adalah salah satu hal terpenting. Kita bisa memulai hidup dalam sebuah pernikahan dari 10% bukan dari 0. Allah sudah mengatakan bahwa wanita baik-baik akan bertemu dengan pria baik-baik, jadi syarat agar bisa bertemu dengan pria baik adalah dengan menjadi wanita baik. Gimana sih wanita baik menurutku? Wanita baik adalah wanita yang taat padaNya, yang selalu mengikutkan Allah dalam setiap aktivitas dan keputusannya, wanita baik adalah wanita yang tidak mengecewakan kedua orang tuanya, wanita baik dalah wanita yang mampu bergaul dengan siapa saja namun mampu memilih mana yang harus dia jadikan panutan dan tidak, wanita baik adalah wanita yang mampu memimpin dirinya sendiri, wanita baik adalah wanita yang tidak pernah berhenti memperbaiki dirinya, wanita baik adalah wanita yang mampu mengatur keuangannya, wanita baik adalah wanita yang bisa bersikap adil, wanita baik adalah wanita yang bisa menjaga sikap agar tidak menyakiti orang lain, wanita baik adalah wanita yang mau terus belajar, wanita baik adalah wanita yang rajin beribadah, wanita baik adalah wanita yang tau harga dirinya dan masih banyak lagi kriteria wanita baik yang ada dipikiranku.

Apa aku sudah menjadi wanita seperti itu? Belum. Aku masih mengusahakannya. Aku mau dipertemukan dengan pria baik. Aku tidak ingin mengecewakan jodohku.

Sejak lulus kuliah, aku sering mecari ilmu tentang pernikahan, dari artikel di internet, buku tentang penikahan, ceramah ceramah tentang pernikahan, atau diskusi langsung dengan orang-orang yang sudah menikah. Aku bahkan pernah ikut seminar pranikah loh J Karena aku tau ada ilmu tentang pernikahan yang bisa aku gali mulai dari sekarang untuk mendukung persiapanku.

Aku pernah berdiskusi dengan seorang teman yang sudah menikah, aku bertanya “berubah banget ya kegiatanmu setelah menikah?” dia hanya menjawab “banget, tapi aku senang dengan aku yang sekarang”
“Sesenang itu? Klabakan enggak sih hari pertama menikah? Bangun pagi harus langsung melayani suami”
“Klabakan sih iya, tapi suamiku paham kok. Kan sama-sama belajar menjadi pasangan. Selama kamu masih sendiri belajar aja hal-hal yang bisa kamu lakuin sendiri”
Benar. Aku bisa memulai mempersiapkan pernikahan dari hal sederhana, seperti beraktivitas yang produktif sehabis sholat subuh bukan malah main hp atau tidur lagi. Membantu umi membuatkan sarapan, menyiapkan bekal untuk ke kantor, menyuguhkan kopi untuk abi atau merapikan kamar. Jadi, nanti akan terbiasa berkativitas sehabis shubuh.

Sama-sama belajar menjadi pasangan.
Aku ingat pernah dinasehati seseorang “tidak ada pasangan yang baru menikah dan langsung couple goals. Selama menikah keduanya akan terus belajar. Makanya cari calon yang siap belajar menjadi pasangan seumur hidupnya, bukan yang langsung mencari kesempurnaan dalam rumah tangga, karena itu mustahil ada”
Ya, mustahil bisa memahami orang yang baru dikenal dalam waktu singkat, jangankan dengan pasangan, orang tua yang melahirkan dan merawat sejak kecil aja masih sering gagal memahami anaknya.
Aku harus siap dengan ups and downs dalam rumah tangga, harus siap berbeda pendapat dengan pasangan, harus siap berbeda selera dengan pasangan, harus siap menyingkirkan ego karena aku wanita; seorang istri harus taat pada suami. Yang bisa aku lakukan sekarang adalah belajar sabar, belajar untuk lebih banyak mendengar, dan banyak berdoa agar Allah pertemukan dengan seseorang yang juga bisa memahami diri kita.
Kadang perasaan khawatir muncul selama persiapan ini, khawatir kalau aku nanti tidak bisa menjadi istri idamannya, khawatir kalau nanti suamiku tidak bisa sepenuhnya menerima kekuranganku, tapi kekhawatiran ini selalu bisa kutepis dengan prasangka baikku padaNya. Aku percaya Dia melihat proses belajarku dan persiapanku, aku percaya Dia akan mempertemukanku dengan sosok yang juga sedang memperbaiki dirinya.
Tapi harus kutekankan bahwa alasanku memperbaiki diri ini tidak hanya karena aku ingin dipertemukan dengan pria baik. Aku memperbaiki diri untuk mencuri hatiNya, aku ingin Dia memilihkan yang terbaik untuk aku, karena aku hanya menaruh harap padaNya.

Dua tahun lalu aku pernah membaca artikel tentang jodoh, di dalamnya ada doa untuk mendekatkan jodoh.
Dan sejak saat itu, ini adalah doa yang selalu aku panjatkan untuk mencuri hatiNya, karena doa ini sangat mewakili apa yang ada di hatiku.

Yaa Allah, jika pendampingku telah Engkau ciptakan, gerakanlah hatinya untuk menujuku, pertemukanlah kami dalam sebaik-baiknya pertemuan untuk menuju Ridha-Mu. Karena Engkaulah yang berhak atas hati hamba-hamba-Mu. Dan Engkau jua yang kuasa membolak -balikannya.”
“Yaa Allah, bila dia jauh, dekatkanlah, eratkan hati kami dalam ikatan karena-Mu, tautkan hatiku dengan hatinya yang sama-sama mengharap dan mendamba sebuah keinginan menuju ridha-Mu.”

“Yaa Allah, Yang Maha Pecinta Pemilik cinta sejati, Jika cintaku kau ciptakan untuk dia, tabahkan hatinya, teguhkan imannya, tegarkan penantiannya.”

“Yaa Allah, Sang Pemilik Hati, jika hatiku Engkau ciptakan untuk dia, penuhi hatinya dengan Kasih-Mu, terangi langkahnya dengan Cahaya-Mu, limpahkan kelapangan dikalbunya dengan kesabaran, temani dia dalam kesepian.”

“Yaa Allah, tiada tempat ku bersandar selain kepada-Mu, kutitipkan cintaku pada-Mu untuknya, kutitipkan sayangku pada-Mu untuknya, kutitipkan rinduku pada-Mu untuknya. Mekarkan cintaku bersama cintanya, satukan hidupku dan hidupnya dalam Cinta-Mu.”

“Yaa Allah, ku yakin bila saatnya sudah menghampiri, pasti kebahagiaan itu aku dapati, mohon beri aku kekuatan dan kesabaran dalam penantianku ini.”

“Yaa Allah, kirimkan dia yang dapat membawa kebaikan, baik bagi duniaku, akhiratku dan agamaku, agar kami sama-sama berjamaah untuk tetap Menuju-Mu, bimbinglah hati kami, kuatkan hati kami. Penuhilah dengan Rahmat & kasih sayang-Mu.”

Aamiin Allahumma Aamiin

Semoga Allah terus menuntunku menjadi wanita yang lebih baik lagi, semoga proses belajarku tidak akan pernah berhenti, dan semoga jodohku yang entah ada di mana juga sedang introspeksi diri dan ikut memperbaiki dirinya. Agar nanti kita bisa saling membahagiakan, dan sama sama menikmati kebahagiaan dunia dan akhirat.

Jodoh akan datang diwaktu yang tepat menurutNya. Karena waktu yang tepat menurut manusia tidak sama dengan waktu yang tepat menurutNya. Jodoh bisa saja datang 2 tahun lagi, atau tahun depan, atau bulan depan, atau bahkan minggu depan. Jadi kenapa harus menunda persiapan pernikahan?




  • Share:

You Might Also Like

0 komentar