Menunggumu?

By Raudhatus Syifa - 22.06


“Kenapa masih menungguku?” tanyamu.

Baiklah aku akan menjawab lewat tulisan ini. Tapi sebelum lanjut membaca, mending kamu duduk dulu sambil ngopi, kemudian tarik napas panjang dan jangan lupa dibuang lagi lewat mulut, lewat mulut loh ya jangan yang lain. sudah? oke ini akan jadi tulisan yang lumayan panjang buatku karena aku udah lama tidak menulis dan bisa jadi cukup membosankan.
hmm menunggumu? hmmmm

Dear, aku tak pernah berniat menunggumu, memaksa diriku untuk hanya melihatmu, bahkan memaksa diriku untuk menutup pintu buat yang lain. Tidak pernah.
Kamu pergi dengan alasan tak mau aku menunggu kan? aku sudah melakukannya, mengurangi bebanmu dengan tidak menunggumu.
Mungkin sekarang kamu melihatku sendiri, belum ada pemeran penggantimu. Tapi itu bukan karena aku menunggumu. Aku hanya sedang menikmati perasaanku sendiri.
Aku tak berniat menunggumu, hanya saja perasaan ini belum berubah sejak hampir 2 tahun yang lalu. Aku pun bingung bagaimana bisa perasaan ini masih terjaga sedangkan kamu pernah meninggalkanku dan pergi ke hati yang lain, kamu pernah membuatku sedih dalam waktu yang cukup panjang. Bagaimana bisa perasaan ini masih sama padahal kita jarang komunikasi apalagi bertatap muka. Aneh? iya aneh tapi aku baik - baik saja dengan perasaan ini kok. Aku menikmatinya.

Aku percaya waktu akan bisa merubah semuanya, entah kapan. Aku tau Allah Maha membolak-balikkan hati, jika memang sudah waktunya perasaan ini pudar toh nanti juga akan pudar sendiri kan? tak perlu lah aku memaksa dengan menggebu-gebu menetralkan kembali perasaanku. Aku cukup menikmatinya sambil terus memohon padaNya untuk menuntun perasaanku ini. Jika memang tidak baik, Dia pasti punya cara untuk menetralkannya, entah itu melalui waktu yang cukup lama atau melalui orang lain yang bisa menggantikan posisimu.

Dear, tolong jangan merasa terbebani dengan perasaanku ini. Sungguh, aku sangat baik-baik saja dengan perasaan ini. Ini perasaanku - ini tentang aku kepadamu - ini urusanku :)
ingat, aku tak pernah memaksamu untuk membalas perasaanku. Kamu bebas! :) cheers! sekian

-DRAFT Tahun lalu-

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar